Kewirausahaan Digital: Hal Penting Yang Wajib Diketahui Para Calon Entrepreneur Muda

 
sumber: glints.com

Di era industri 4.0 ini, teknologi informasi dan komunikasi semakin berkembang pesat. Akibatnya, muncul berbagai fenomena dimana salah satunya adalah fenomena di dunia bisnis, yaitu wirausaha digital. Wirausaha adalah orang yang memiliki usaha atau bisnis dan pekerjaannya sendiri dan tidak bekerja pada orang lain. Digital menurut kamus Cambridge adalah  sesuatu yang berkaitan dengan informasi, teknologi komputer, dan gambar elektronik. Sehingga, wirausaha digital adalah orang yang mendirikan atau memiliki usaha atau bisnis sendiri dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi atau teknologi digital.

Dengan berkembangnya teknologi informasi dan komunikasi, mengharuskan kita untuk memanfaatkannya dengan sebaik mungkin terutama dalam dunia bisnis, contohnya adalah dengan mempelajari dan terjun ke dunia kewirausahaan digital. Hal tersebut penting untuk kita lakukan karena dengan memanfaatkan teknologi digital, bisnis dan usaha yang kita dirikan bisa berkembang dan dikenal oleh berbagai calon pelanggan, menjangkau lebih banyak lokasi, bahkan bisa sampai lintas kota, provinsi, dan negara.

Menjadi seorang wirausaha digital tentu ada peluang dan tantangannya. Selain itu, untuk mengelola wirausaha digital itu tidaklah mudah, sehingga kita perlu mengetahui dan menguasai strategi dan kompetensi untuk menjadi seorang wirusaha digital yang sukses.

Peluang Dan Tantangan dalam Berwirausaha Digital

Seorang profesional IT, Ir. IBM Jaya Martha, MM, CMPM, dalam sebuah video YouTube Dedi Purwana Channel berjudul “Wirausaha Digital itu keren! #1” memaparkan sebuah hasil penelitian yang dilakukan pada tahun 2015, ada 4 hal yang perlu diperhatikan untuk masuk ke dunia digital.

Pertama, Mobile Internet. Tahun 2014 dan 2015 ada 55 juta pengguna internet melalui mobile phone, setahun ini peningkatannya signifikan. Kedua, Cloud Technology. Tanpa adanya cloud technology kita tidak bisa mengontrol puluhan perusahaan yang tersebar di seluruh Indonesia, contohnya ada Google Cloud, Alibaba Cloud, atau Microsoft Cloud, kita bisa menempatkan program dan data kita di sana, kita tidak perlu berinvestasi hardware yang cukup besar lagi. Ketiga, Internet of Things, yaitu contohnya kita bisa mengontrol lokasi seseorang secara realtime melalui GPS. Keempat, Big Data and Advanced Analytics, contohnya seperti kalau kita memiliki data pembelian dari tahun sebelumnya, kita bisa memprediksi data pembelian di masa yang akan datang dengan menggunakan data agar lebih akurat, dan hal ini juga yang menjadi parameter apakah revolusi digital itu sudah masuk ke dunia industri atau tidak. Kalau 4 hal tersebut sudah dilakukan dan terdapat peningkatan signifikan, berarti revolusi digital ini sudah sampai di Indonesia.

Lalu, bagaimanakah strategis yang tepat untuk mengelola wirausaha digital? Berikut adalah 4 strategis yang perlu diketahui di era digital ini menurut seorang profesional IT,  Ir. IBM Jaya Martha, MM, CMPM.

Pertama adalah keunggulan kompetitif yang diperoleh dengan berfokus pada kepuasan pelanggan, contohnya next day services. Kedua adalah omnicchannel untuk menghubungkan dunia offline ke online, contohnya setiap outlet di dorong masuk ke E-Commerce dengan standard operasi tertentu. Ketiga, penggunaan big data untuk mendukung transaksi bisnis, artinya bisa memprediksi kebutuhan pelanggan saat ini sampai dengan kebutuhan pelanggan yang akan datang, itu semua bisa dilakukan apabila sales dilengkapi oleh data. Keempat adalah Cybersecurity, hal ini penting sekali karena dunia digital itu sangat luas dan terhubung satu sama lain, kalau tidak punya sistem pertahanan yang cukup akan sangat berbahaya, dan cybersecurity ini bisa melindungi informasi bisnis perusahaan.

Skill Dan Kompetensi Yang Wajib Dimiliki Seorang Wirausaha Digital

Menurut Ir. IBM Jaya Martha, MM, CMPM, dalam video YouTube Dedi Purwana Channel berjudul “Wirausaha Digital itu Keren! #2”, ada kompetensi atau skill yang perlu dimiliki ketika kita ingin menjadi seorang wirausaha digital. Pertama adalah Target Financial, Untuk mencapai Target Financial ini ada dua cara, bagaimana strategi atau mengembangkan diri yaitu mencari Pelanggan Baru dan Pelanggan Loyal, lalu kedua adalah Hemat Biaya dan Aset Produktif. Cara pertama adalah Pelanggan Baru dan Pelanggan Loyal, seperti bagaimana cara mencari pelanggan baru, kalau sudah dapat pelanggan selalu berpikir bagaimana agar pelanggan kita ini selalu membeli di tempat kita, atau disebut dengan pelanggan loyal. Lalu, bagaimana agar mendapat pelanggan baru? Kita bisa mempromosikan bisnis kita dengan menyebar brosur, dan lain-lain. Setelah mendapat pelanggan kita bisa memberikan promosi lagi seperti beli satu gratis satu, pemberian bonus, dan lain lain. Kemudian, cara yang kedua adalah Hemat Biaya dan Aset Produktif, selain mencari pelanggan baru dan membuat pelanggan loyal, yaitu perlu ada penghematan, bagaimana kita menghemat biaya, bagaimana aset-aset yang kita miliki bisa produktif. Dan intinya tujuan dari Target Financial ini adalah mengejar kepuasan pelanggan. Agar pelanggan kita puas, proses internal apa yang harus kita lakukan, Sumber daya manusia seperti apa yang harus kita sediakan.

(Baca juga: Pentingnya Pengembangan Sikap dan Mental Wirausaha)

Berikutnya adalah jika kita ingin mendapatkan keuntungan sekian, kira-kira barang apa yang harus kita jual, penetapan harganya berapa, kualitasnya seperti apa, lalu apakah barangnya tersedia atau tidak. Lalu berikutnya pilihan, karena pelanggan biasanya menyukai pilihan. Kemudian fungsinya, apakah barang yang kita jual itu memiliki fungsi yang relevan atau tidak. Berikutnya hal yang sama pentingnya adalah pelayanan, Kita punya kemampuan melayani seperti apa, kalau bisa kita membangun kemitraan dengan pelanggan. Hal penting yang terakhir yaitu citra. Misalnya, pemilihan nama toko baik online maupun toko offline, kita harus berhati-hati, karena nama menentukan citra perusahaan. Untuk membuat pelanggan puas, tentu kita bicara mengenai adanya proses internal, mekanisme atau SOP apa yang harus kita lakukan. Proses internal tersebut misalnya seperti kegiatan operasionalnya seperti apa, yaitu pasokan, produksi, dan produksi, juga resiko-resiko yang mungkin terjadi pada usaha atau bisnis kita. Berikutnya, proses pengelolaan pelanggan, bagaimana kita membuat pelanggan kita selalu melakukan repeat order. Artinya, kalau margin bisnis kita kecil, yang perlu kita perhatikan adalah bagaimana strategi agar pelanggan selalu repeat order. Kemudian Inovasi, contohnya seperti bagaimana meningkatkan kegunaan produk yang kita jual. Berikutnya adalah Regulasi dan Sosial, seperti Lingkungan, Keselamatan dan Kesehatan, Pekerja, dan komunitas. Lalu, untuk melakukan proses-proses operasional tersebut, maka sumber daya manusia atau pelaku wirausaha harus memiliki kompentesi, yaitu kemauan dan kemampuan. Dan tentunya harus dibekali dengan informasi yang mumpuni.

sumber: viverdeblog.com


Kompetensi apakah yang dibutuhkan dan harus kita miliki? Pertama adalah Komunikasi. Komunikasi adalah keterampilan penting bagi wirausaha. Wirausaha harus bisa menjelaskan ide berulang kali, promosi ke investor atau pelanggan. Keterampilan komunikasi baik pribadi maupun profesional adalah kunci sukses wirausahawan.

Kedua adalah Finansial. Memilki kecerdasan finansial sangat penting dalam wirausaha. Mengendalikan arus kas sangat penting baik bagi solopreneur, freelancer ataupun bisnis besar.

Ketiga adalah Merk. Apa ‘wajah’ usaha Anda? Setiap wirausaha harus memiliki merek dan setiap wirausaha adalah merek. Cara bicara, cara menanggapi email, cara memperkenalkan diri, cara menulis adalah merk ‘citra’ Anda sebagai wirausaha.

Keempat adalah Marketing. Jika seorang wirausahawan memiliki produk terbaik di dunia, tapi jika tidak ada yang tahu, produk tidak akan berharga. Pahami secara mendalam berbagai disiplin ilmu pemasaran digital untuk mengoptimalkan search engine, pemasaran medsos, pay per click, pemasaran konten, dan pemasaran via email.

Kelima adalah Networking. Makin luas jaringan tali silaturahmi yang dibangun, makin kuat pondasi bisnis seorang wirausaha.

Keenam adalah Automation. Melakukan hal yang sama berulang kali akan mengurangi produktivitas wirausaha.

Ketujuh adalah Design. Beda produk bagus dan produk hebat adalah desain. Banyak wirausaha yang mengabaikan desain produk dan terburu-buru masuk pasar sehingga menemukan kegagalan besar. Desain bukan hanya tampilan, tetapi fungsinya.

Kedelapan adalah Analytics. Belajar menganalisais menjadi hal penting. Sehebat apapun firasat atau intuisi, belajarlah membuat keputusan berdasar data.

Kesembilan adalah Technical. Pemahaman sederhana tentang algorita dan cara berpikir terstruktur, akan mengembangkan pemikiran logis untuk pemecahan masalah yang kompleks.

Terakhir adalah Learning. Online Learning adalah salah satu keterampilan penting di era digital, yang akan membantu kita meningkatkan kinerja bisnis.


Penulis: Renny Andriani

Share:

4 komentar:

  1. Nice info!
    suka banget sama tulisannya, themanya jg bagus bgtttt, sukses ren!

    BalasHapus
  2. Artikel yang sangat informatif dan bermanfaat, thanks ya

    BalasHapus
  3. terus posting artikel menarik lainnya.

    BalasHapus

Popular Posts

Tentang Penulis

Foto saya
Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Jakarta 2020

Pengikut